AnekArtikel- Pernahkan sobat Aneka mendengar Li-Fi??, sepintas mungkin ada kemiripan dengan teknologi Wireless masa kini yaitu Wi-Fi. Tidak seperti sinyal Wi-Fi yang bisa menembus dinding, sinyal Li-Fi justru mengandalkan cahaya lampu dan hanya dibatasi dalam satu ruangan saja. Teknologi ini diprediksi akan menjadi perangkat rumahan yang ramah lingkungan, serta efisien. Karena, selain berfungsi sebagai bohlam lampu LED, Li-Fi dipastikan bisa menciptakan koneksi antar perangkat rumahan. Untuk mengetahui lebih lanjut, Inilah Li-Fi, Inovasi Terbaru pengganti Wi-Fi di Masa Depan
Apa itu Li-Fi???
Light Fidelity (disingkat Li-Fi) merupakan teknologi komunikasi nirkabel dua arah yang berkecepatan tinggi dan mirip dengan teknologi Wi-Fi. Istilah ini dicetuskan oleh Harald Haas dan merupakan sebuah bentuk dari komunikasi yang memanfaatkan cahaya tampak. Teknologi ini dapat menjadi pelengkap komunikasi RF (Wi-Fi atau jaringan seluler)
Sejarah penemuan Li-Fi
Harald Haas, seorang profesor di Edinburgh University, memprakarsai teknologi Li-Fi ketika ia sukses mendemonstrasikan sebuah prototipe alat yang dapat mentransfer informasi menggunakan radiasi LED tiga tahun lalu. Ia bahkan membuat perusahaan untuk menjual solusi berbasis Li-Fi. Li-Fi memiliki keunikan karena menciptakan sebuah kode biner digital dengan pancaran sinar.
Perusahaan Rusia Stins Coman menciptakan Li-Fi, sebuah jaringan komunikasi kasat mata yang menggunakan cahaya dari dioda pemancar cahaya (LED) untuk menciptakan jaringan internet. Pada April 2014, perusahaan Rusia Stins Coman mengumumkan telah mengembangkan sebuah jaringan lokal nirkabel (WLAN) yang disebut BeamCaster. Solusi inovatif ini dapat mentransfer informasi ke perangkat elektronik dengan bantuan cahaya. Inti jaringan ini adalah sebuah penghala (router) yang mampu mentransmisikan sinyal dengan menggunakan pancaran cahaya pada jarak 7 – 8 meter. Sinyal ini dapat ditransmisikan ke delapan alat sekaligus di berbagai bagian kantor dan kecepatan aksesnya empat kali lebih tinggi dibanding Wi-Fi standar.
Cara kerja Li-Fi
Agar bisa membuat Lifi ini bekerja, Anda memerlukan sumber cahaya yang ada di masing-masing ujung perangkat. Sumber cahaya dapat dari LED, ketika LED menyala cahaya sensor di ujung perangkat akan mendeteksinya serta mengartikan sebagai biner 1. Lantas, seperti apa sebuah data bisa dikirimkan dengan teknologi Lifi? Di dalam jumlah cahaya LED, sebuah pesan bisa dikirimkan dan ditangkap detector cahaya di perangkat lainnya. Selanjutnya teknologi ini akan menggunakan berbagai warna di cahaya LED. Bila warna ini menyala secara bersamaan, hal ini akan menciptakan bangunan informasi yang begitu besar agar dapat dikirimkan secara sekaligus.
Manfaat Li-Fi
1. Lebih ramah lingkungan dan aman. Sinyal Wi-Fi sangat mudah didapatkan. Sinyal itu menembus dinding, dan para peretas dapat dengan mudah terhubung ke dalam jaringan. Sedangkan Li-Fi hanya mentransfer data melalui pancaran sinar, jadi tidak mungkin peretas mencegat atau menyadapnya. Selain itu, sinyal radio yang digunakan Wi-Fi dapat mengganggu alat elektronik lain misalnya peralatan medis tertentu. Yang tidak kalah penting dari Li-Fi, pancaran cahayanya tidak dipengaruhi medan elektromagnetik luar.
2. Kekuatan pancaran sinyal Li-Fi sangat cocok untuk perusahaan besar. Karena kecepatan pada alat yang stasioner sangat tinggi dan jauh lebih terlindungi daripada sinyal radio atau kabel
Kelebihan dan Kelemahan Li-Fi
Kelebihan:
1. Kemudahan akses internet dengan kecepatan tinggi di daerah-daerah terpencil yang tidak bisa dijangkau oleh kabel optik. Anda pasti sering merasa kesulitan ketika mengatur posisi wi-fi router agar terjangkau oleh semua ruangan di rumah Anda dengan baik. Nah, hal tersebut tidak akan terjadi lagi pada teknologi Li-Fi ini.
2. Perangkat Li-Fi ini mentransfer data dengan menggunakan bohlam LED sebagai wadahnya, yang mana dapat berkedip dalam hitungan nanoseconds sehingga tidak dapat dilihat mata manusia sedikitpun.
3. Kecepatan maksimum yang mampu dicapai jaringan Wi-Fi adalah 300 megabyte per detik, dapat mengunduh file video atau film dengan resolusi high definition bisa dilakukan hanya dalam waktu hitungan detik. Hal ini dikarenakan jenis LED merupakan semikonduktor yang memiliki sifat berbeda dari jenis lampu yang lainnya, dengan sifat ini membuat LED dapat beralih on serta off di beberapa nano detik
4. Dapat digunakan untuk mengontrol kondisi lalu lintas.
Kelemahan:
1. Li-Fi membutuhkan direct line of sight alias "pandangan" langsung ke perangkat tujuan yang dilengkapi receiver khusus, layaknya koneksi infra red pada gadget jadul.
2. Perangkat tujuan harus stasioner alias tidak boleh dipindah-pindahkan. Tim peneliti sedang mengembangkan cara untuk membuat sistem penjejak yang memungkinkan base station LiFi melacak posisi perangkat di dalam ruangan dan membuat sambungan.
3. Sulitnya data dapat dikirimkan kembali ke pemancar secara optimal.
Karena belum praktis diterapkan sekarang, mungkin Li-Fi masih tak bisa menggantikan Wi-Fi. Namun, dengan kecepatan potensial mencapai lebih dari 3 terabit, para penciptanya berharap teknologi ini nantinya bisa dimanfaatkan di masa depan.
"Dikutip dari berbagai sumber"
0 Response to "Li-Fi, Inovasi Terbaru pengganti Wi-Fi di Masa Depan"
Post a Comment